Journal : le 09 nov 11

Hari ini di dalam metro, aku lihat seseorang dengan rambut ikal yang sangat indah. Aku selalu mengagumi model rambut seperti itu. Sepanjang perjalanan aku terus menatapi rambut itu. Tipe ikal yang terpisah-pisah, tidak terlalu rapih dan dibiarkan natural. Indah sekali.

Hari ini duduk di tempat biasa di perpustakaan, di sebuah tempat duduk di deretan tempat duduk di lantai atas di dekat sektor Français dan Linguistique. Bukan di sebuah kabin, tempat favorit ku, karena kabin-kabin sudah penuh ketika aku datang. Seperti layaknya di kabin yang ku suka, tempat ini menghadap ladang kosong yang dihiasi pohon-pohon yang sudah mulai berubah warna. Aku suka sekali melihat pohon-pohon yang berlomba memercantik diri di musim gugur. Di depan ku saat ini, deretan pohon yang membatasi ladang itu memiliki daun berwarna hijau dengan gradasi yang berbeda-beda, kuning, oranye, coklat, dan beberapa pohon sudah gundul mendahului pohon yang lainnya.

Biasanya tidak ada perubahan besar dalam pemandangan itu selain beberapa burung yang bermain-main, atau sekelompok burung yang sedang menuju suatu tempat bersama-sama. Kadang aku juga bisa melihat beberapa orang yang sedang berjoging di sisi lain deretan pohon. Hari ini ada dua ekor anjing yang sedang bermain-main ditemani pemiliknya. Yang satu lebih besar, sedang asik menggali tanah, mencari sesuatu sepertinya. Yang lain lebih kecil, sibuk berlarian, mungkin kegirangan, atau mungkin mencari tempat lain untuk digali.

Ketika baru datang aku duduk di tengah deretan bangku lalu kemudian pindah ke ujung deretan. Aku lupa kapan aku pernah duduk di tempat yang sama, sepertinya pernah, tapi baru menyadari tempat ini lebih nyaman dibanding tempat yang di tengah, karena tempatnya di ujung, jadi lebih luas, dengan tipe kursi yang lebih nyaman dari beberapa kursi yang lain. Selain itu, pemandangan ke ladang juga lebih luas jadi deretan pohon yang bisa ku lihat lebih panjang.

Segerombolan domba, seekor anjing dan seorang laki-laki memasuki ladang di depan ku. Aku pun gembira dengan mulut setengah ternganga. Aku belum pernah melihat penggembala domba secara langsung. Penggembala ini berpakaian seperti semua orang yang bisa kau temui di jalan, jauh dari bayangan ku tentang seorang penggembala. Ia memberikan instruksi ke anjing penggembalanya dan juga ke domba-domba itu. Ada kurang lebih 30 domba yang bergerombol dipimpin, atau mungkin tepatnya ‘diancam’, si anjing. Aku belum pernah lihat aksi anjing penggembala sebelumnya, tapi anjing itu sepertinya tahu apa yang dia lakukan.

Hari ini tempat pensil ku tertinggal di rumah. Tempat pensil kecil berisi pensil mekanik, stabilo , post-it dan pulpen-pulpen berukuran tidak terlalu besar berwarna-warni yang selalu aku pakai untuk menulis buku besar catatan ku. Rasanya tidak enak tidak ada satu benda pun untuk menulis, rasanya hampir seperti ‘tidak berbusana’.

Commentaires

Articles les plus consultés